Beranda | Artikel
Silsilah Fiqih Pendidikan Anak No 20: ANAK DAN RUKUN IMAN bag-2
Minggu, 16 Oktober 2022

Penjelasan tentang rukun iman dimulai dari rukun yang pertama, yaitu:

1. Beriman kepada Allah ta’ala.

Agar anak dapat melakukan penghambaan dengan benar kepada Penciptanya; maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mendekatkan keberadaan Allah kepada jiwa dan pikirannya. Hal ini pada awalnya akan terkesan agak sulit karena memang sosok Allah yang tidak kasat mata mungkin tidak dapat dirasakan indra anak. Maka dari itu kita perlu melakukan pendekatan keterangan dengan cara mengenali keberadaan Allah dari makhluk ciptaan-Nya. Adanya bumi beserta isinya menunjukkan keberadaan Penciptanya. Keteraturan pergantian siang dan malam merupakan pertanda adanya Sang Pengatur. Begitu pula kesempurnaan semua sistem yang ada dalam tubuh manusia, seperti sistem pencernaan, pernafasan dan reproduksi, ini semua menunjukkan hal serupa.

Setelah meyakini tentang keberadaan Allah, maka hal berikutnya yang perlu kita transfer kepada anak adalah tiga poin penting mengenai iman kepada Allah. Yakni: (1). Rububiyah Allah. (2). Uluhiyyah-Nya. (3). Nama-nama dan sifat-Nya.

Mengimani rububiyyah Allah berarti meyakini bahwa satu-satunya pencipta dan pengatur alam semesta, juga pemberi rizki dan yang menghidupkan serta mematikan adalah Allah ta’ala. Hal ini bisa ditanamkan pada anak dengan mempersering pertanyaan saat anak melihat pemandangan indah, berupa gunung, sawah, sungai, laut, langit dll, “Siapakah pencipta ini semua?”. Juga saat sedang makan, minum, bernafas dan merasakan nikmat-nikmat lain, “Siapakah pemberi nikmat-nikmat tersebut?”. Jawabannya tentu “Allah”.

Poin berikutnya adalah mengimani uluhiyyah Allah. Artinya bahwa satu-satunya yang berhak disembah adalah Allah. Hal ini bisa ditanamkan dalam diri anak dengan hal-hal praktis keseharian. Misal saat anak sakit, dibiasakan untuk berdoa meminta kesembuhan hanya kepada Allah. Sebagaimana yang dipraktekkan Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam saat menasehati Ibn Abbas,

“إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلْ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّه”.

“Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah. Dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah”. HR. Tirmidzi dan beliau berkomentar, “Hasan sahih”.

Terakhir adalah mengimani nama-nama dan sifat Allah. Dengan cara mengenalkan berbagai nama dan sifat Allah berikut maknanya. Demi menumbuhkan pengagungan dan kecintaan anak terhadap Allah. Misalnya dengan menerangkan nama Allah; ar-Rahman (Maha Pengasih). Kita jelaskan betapa besar kasih sayang Allah terhadap para hamba-Nya. Nama Allah; al-Qowiyyu (Maha Kuat). Diterangkan kemahaperkasaan Allah dalam menciptakan alam semesta ini hanya dalam enam hari saja!

Catatan: Penting digarisbawahi bahwa berbagai istilah di atas, semisal rububiyah dan uluhiyyah, tidak harus dikenalkan atau dihapalkan oleh anak, jika akibatnya malah akan membingungkan mereka. Target utama kita adalah mereka bisa memahami dengan benar muatan dan kandungan tiga istilah ini. Wallahu a’lam…

@Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 19 Shafar 1435 / 23 Desember 2013


Artikel asli: https://tunasilmu.com/silsilah-fiqih-pendidikan-anak-no-20-anak-dan-rukun-iman-bag-2/